Kisi-kisi Quizizz Sejarah Indonesia kelas 12
KISI-KISI QUIZIZ KELAS XII SEJARAH
INDONESIA
MA MA’ARIF AL-MA’MUN
Sejak Juni 1948 para tokoh PKI mengerahakan massa untuk
melancarkan aksi sepihak ke daerah Surakarta, Solo, Kediri, dan Puwadadi, adapun saran yang disampaikan para Tokoh PKI adalah dengan mengambil
alih tempat-tempat strategis
Rera |
Kabinet Hatta dalam sidang BPKNIP menyatakan
bahwa RERA dilaksanakan karena telah terjadi penggunaan tenaga manusia yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan, sehingga jikalau tidak dilakukan
rasionalisasi maka negara akan mengalami inflasi yang sedemikian parah. Untuk
setiap orang yang terkena rasionalisasi harus mendapatkan lapangan kerja yang
baru untuk mendapatkan penghidupan yang layak.
Lubang Buaya tempat PKI memasukan mayat |
Latihan kemiliteran kader-kader PKI di daerah Lubang
Buaya adalah sebagai persiapan untuk mengkoordinasikan kegiatan di Lubang Buaya
Gerakan yang terjadi tanggal 30 September 1965 menimbulkan
perubahan yang besar pada keberlangsungan Negara Indonesia. Salah satu dampak
yang timbul dari gerakan Kondisi politik bangsa menjadi tidak stabil karena
adanya pertentangan di para penyelenggara dan lembaga negara. Timbulnya
demonstrasi besar yang dilakukan oleh rakyat, mahasiswa, KAMI dan KAPPI. Yang
mengatasnamakan gerakan tersebut dengan TRITURA
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, perjuangan
bangsa Indonesia belum berakhir. Selain ancaman dari pihak asing yang ingin
kembali menjajah, bangsa Indonesia menghadapi ancaman dari bangsa Indonesia
sendiri. Salah satunya adalah gerakan komunis yang ingin mendirikan negara
komunis Indonesia. Partai Komunis Indonesia sudah melakukan pemberontakan
berulang kali sejak tahun 1926. Puncaknya, terjadi peristiwa G30 S/PKI tahun
1965. Bahaya komunis juga dianggap sebagai bahaya laten yang harus diwaspadai.
Hal mendasar yang menyebabkan paham komunis tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia yang pancasilais karena komunisme bersifat ateis tidak
mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.
Pada tanggal 17 Agustus 1948 Indonesia dan Belanda sepakat
untuk menandatangani perjanjian Renville, namun isi perjanjian renville yang
desepakati menimbulkan pro dan kontra, salah satunya adalah Kartosuwiryo yang
menganggap dengan ditandatanganinya perjanjian Renville Jawa Barat seakan
diserahkan kepada Belanda
Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan di bawah
pimpinan Letnan Kolonel Kahar Muzakkar dilatarbelakangi ketidakpuasan para
bekas pejuang gerilya kemerdekaan terhadap kebijakan pemerintah dalam membentuk
Tentara Republik dan demobilisasi yang dilakukan di Sulawesi Selatan, yang
berarti bahwa KGSS lebur dalam TNI
Upaya pemerintah dilakukan melalui jalan kooperatif antara
lain dengan membuka dialog antara M Hatta dengan kelompok Daud Beureuh dan
selanjutnya ditindaklanjti dengan menyelenggarakan kerukunan Rakyat Aceh pada
tanggal 17-28 Desember 1962 Hasil keputusan dalam musyawarah tersebut dituangkan
dalam Keputusan Perdana Menteri RI No.1/ Misi/ 1959 tanggal 26 Mei 1959.
Kemudian, dilanjutkan dengan keputusan penguasa perang tanggal 7 April 1962,
No.KPTS/PEPERDA 061/3/1962 tentang pelaksanaan ajaran Islam bagi pemeluknya
di Aceh
Tentara Hisbullah termasuk kelompok yang memiliki andil
besar dalam beberapa pemberontakan yang terjadi di Indonesia. Pemberontakan
tersebut terjadi pada waktu yang bersamaan dengan upaya mendapatkan pengakuan
sebagai negara yang merdeka, dengan melibatkan beberapa Tokoh sebagai
dalangnya. Antara lain Kartosuwiryo, Amir Fatah, Kyai Sumolangu
Beberapa hari menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-74, Sardjono
Kartosoewirjo salah seorang anak dari Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo yang
pernah memimpin gerakan DI/TII di Jawa Barat beserta sejumlah keturunan tokoh
DI/TII yang lain, pada Selasa (13/8/2019) melakukan ikrar setia kepada NKRI di
depan Menko Polhukam. Hal tersebut merupakan ihktiar pemerintah Indonesia untuk
menyatukan rakyat Indonesia dalam NKRI tanpa kecuali
Soumokil |
Seorang mantan jaksa agung Negara Indonesia Timur, Mr.
Dr. Christian Robert Soumokil, memproklamirkan berdirinya Republik Maluku
Selatan pada tanggal 25 April 1950. Hal ini merupakan bentuk penolakan atas
didirikannya NKRI, Soumokil tidak setuju dengan penggabungan daerah-daerah
Negara Indonesia Timur ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Dengan
mendirikan Republik Maluku Selatan, Ia mencoba untuk melepas wilayah Maluku
Tengah dan NIT dan mempertahankan bentuk negara federal
Pasukan Andi Aziz merupakan mantan pasukan KNIL yang
menolak masuknya APRIS ke Makasar, penangkapan terhadap sejumlah pasukan
APRIS oleh Andi Aziz merupakan sikap penolakannya atas kedatangan TNI
Sultan Hamid menjalin mufakat dengan Westerling karena
ingin mempertahankan negara federal dan kecewa dengan jabantanya yang hanya
sebagai mentri tanpa portofolio. Dalam pledoinya, Hamid mengakui telah memberi
perintah kepada Westerling dan Inspektur Polisi Frans Najoan untuk menyerang
sidang Dewan Menteri RIS pada 24 Januari 1950. Dalam penyerbuan itu, Hamid juga
memerintahkan agar semua menteri ditangkap, sedangkan Menteri Pertahanan Sultan
Hamengku Buwono IX, harus ditembak mati
APRA |
APRA memanfaatkan kepercayaan masyarakat Indonesia akan
datangnya pemimpin yang adil seperti yang dituliskan dalam kitab Jayabaya tentang datangang “Sang Ratu Adil” dan Westerling pun menamai gerakan
ini dengan Angkatan perang Ratu Adil”
Gerakan APRA dipimpin oleh Raymond Westerling dan memiliki 800 serdadu bekas KNIL.
Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Hal ini disebabkan karena pada masa awal kemerdekaan, terjadi pertentangan antar partai, gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali, munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan dan munculnya gangguan keamanan dalam negeri.
Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu PNI.
Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14
November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI
terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem
pemerintahan Parlementer.
Sutan Sjahrir |
Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan kabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang.
Parlementer |
Pada masa awal kemerdekaan, sistem
pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer agar demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar.
Komentar
Posting Komentar