Masa Kejayaan Soeharto (1976-1988)

MASA KEJAYAAN ORDE BARU (SOEHARTO) 1976-1988



Bismillah

Assalamu'alaikum


Jika membahas tentang Orba, akan terbagi dalam 3 periode yakni periode awal penciftaan orba (1965-1975), lalu masa keemasan (1976-1988) dan terakhir adalah kemunduran & keruntuhan orba (1989-1998).


Nah, sekarang penulis akan membahas tentang era keemasan atau kejayaan dari Orba yang tentunya sangat diagung-agungkan dengan jargon "Enak jamanku toh".


Jargon Enak jamanku toh, masih dipake untuk mengkritisi pemerintahan di era setelah orba yang arah pembangunannya dirasa tidak sejelas orba. 


Pembangunan yang dilakukan oleh orba mencapai puncaknya pada 1976-1988. Jadi selma  12 tahun rezim Orde Baru (Soeharto) mengalami keberhasilan yang luar biasa. 


Rencana pembangunan Ekonominya di sokong oleh melonjaknya harga minyak pada tahun 1970-an.


Pembangunan ekonomi ngalir pada kaum miskin dan kampung-kampung pedalaman. 


Di dunia internasional, Indonesia sangat condong ke blok barat. Indonesia juga diperhitungkan karena tahun 1983-1985 mengalami swasembada pangan. Indonesia juga dipercaya sebagai penengah konflik Kamboja dan Vietnam. 


TIME LINE ERA KEEMASAN ORBA


~ Antara 1971-1981 PDB berkisar 7,7% 


~ Tahun 1976: Juli 1976 Timor Timur berhasil di rebut dan jadi provinsi ke 27 RI, yang nantinya rakyat Timor Timur mengalami penderitaan dan kesengsaraan di jajajh Indonesia selama 23 tahun (1976-1999)


~ Tahun 1980:  Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. 


Persentase islam adalah 87,1%, Kristen 8,8%, Hindu 1,8%, Budha 1%. 


Pertumbuhan penduduk hanya 1,97% menandakan bahwa program KB sukses. 


~ Tahun 1981: ABRI masuk desa untuk mendorong pembangunan dan di tahun yang sama Indonesia jadi negara penghasil gas alam cair berbesar di dunia. (Rickleft, 2008: 626)


~ Tahun 1982: Terjadi kekerasan kampanye, surat kabar harian islam (pelita) dilarang, majalah Tempo juga dilarang. Utang luar negri US$ 20.944 juta


~ Tahun 1983-1985 : Impor beras sudah tidak ada, bahkan Indonesia mengalami swasembada beras. ABRI memiliki 350.000 personil. Polisi dan militer melakukan petrus terhadap penjahat. 


~ Tahun 1984: sekitar 97% anak 7-12 dapat sekolah, tahun 1973 hanya 57% anak yang dapat sekolah. Ada peristiwa tragis 12 sepetember 1984  Terjadi peristiwa pembantaian terhadap muslim Tanjung Priuk.


Selain itu pada 8-12 Desember 1984 NU pensiun dari politik, ingin fokus sebagai organisasi agama, pendidikan, kultural, sosial dan eknomi seperti tahun 1926. 


~ Tahun 1985: Tepatnya januari, Candi Borobudur dibom sebagai dampak dari Pembantaian Tanjung Priuk. Di tahun ini Muhammadiyah menerima Pancasila sebagai asas tunggalnya.  Dan juga PM Australia, Bob Wake mengakui kedaulatan Indonesia atas Timr Timur. 


~ Tahun 1986: hutang Indonesia US$ 40.071 juta (meningkat 2x lipat dari tahun 1982)


~ Tahun 1986: Tepatnya Februari 1986, diktator Filipina Ferdinand Marcos tumbang, Soeharto jadi gelisah. Lalu di tahun ini 9 pengikut PKI yang sudah tua, dieksekusi mati, karya-karya Pramoedya dilarang. 


Tahun 1987: suara NU beralih dari PPP ke Golkar. 


Tahun 1987-1992: pertumbuhan ekonomi berkisar 6,7% pertahun. 


Tahun 1988: hutang Indonesia adalah US$ 51.415 juta


Tahun 1988: Tepatnya Maret 1988, Soeharto kembali terpilih oleh MPR sebagai presiden untuk kelima kalinya. 


KESIMPULAN


Antara tahun 1976-1988 adalah fase dimana Indonesia diprediksikan akan segera untuk jadi negara maju, karena pertumbuhan ekonomi yang pesat, penurunan pertumbuhan penduduk, pendidikan lumayan sukses, terus pembangunan juga jelas.


Jika ditinjau dari segi politik, orba menginginkan stabilitas politik dengan membrangus kelompok-kelompok yang menentangnya. Untuk menjaga keamanan masyarakat orba juga membuat kebijakan petrus yang sangat membantu mengurangi kriminalitas. 


*******

Sumber:

Ricklefs MC (2008) Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi. Hal 625-658

Komentar