Strategi pembelajaran Kognitif
Latar Belakang Kognitif
Teori belajar Kognitif sering juga disebut “model perceptual”, pengertian model perceptual adalah tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. (Rusydiyah, 2008).
Strategi Kognitif diartikan sebagai kemampuan internal yang terorganisasi yang dapat membantu peserta didik dalam proses belajar, proses berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan (Gagne, 1974).
Pada intinya Strategi Kognitif didasarkan pada
Strategi kognitif memahami materi
Strategi pengulangan sederhana
Strategi ini terdiri dari pengulangan informasi secara verbal (nomor telepon) secara berulang-ulang sehinggga informasi itu dapat disimpan di dalam memori jangka-pendek cukup lama untuk memproses informasi tersebut.
Strategi pengulangan kompleks terdiri dari penambahan sesuatu yang bermakna pada pengulangan verbal, seperti menghubungkan dengan tanggal lahir seseorang. Dengan menambahkan sesuatu yang bermakna kepada informasi yang sedang dipelajari, dengan pengulangan kompleks lebih besar kemungkinannya informasi dapat dikodekan ke dalam memori jangka panjang.
Contoh dari strategi terakhir ini adalah menggaris bawahi dan memberikan catatan pinggir.
Strategi-strategi elaborasi
Strategi ini membantu dalam proses pengembangan makna informasi baru dengan penambahan rincian dan penemuan hubungan-hubungan. Strategi ini menggunakan skemata yang telah ada diotak untuk membuat informasi baru mudah diingat atau dipelajari. Pembuatan catatan, penggunaan analogi, dan metode PQ4R {preview (membaca selintas dengan cepat), question (bertanya), read (membaca), reflect (refleksi), recite (tanya – jawab sendiri), dan review (mengulang secara menyeluruh)}.
Strategi organisasi
Strategi ini meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan pembelajaran baru dengan menerapkan struktur pengorganisasian baru pada ide-ide sederhana dan kompleks. Strategi-strategi organisasi yang umum digunakan adalah mnemonics, outlining, dan peta konsep.
Strategi metakognitif
berhubungan dengan berfikir siswa dengan berfikirnya sendiri dan kemampuannya untuk memonitor proses-proses kognitif. Strategi-strategi metakognitf meliputi dua-duanya, yaitu pengetahuan tentang kognisi dan kemampuan memonitor, mengendalikan, dan mengevaluasi fungsi kognitif diri sendiri.
Di antara jenis-jenis strategi kognitif di atas yang termasuk jenis strategi kognitif dalam memahami materi adalah: strategi pengulangan, strategi elaborasi, dan strategi organisasi.
Strategi kognitif dalam memecahkan masalah
Menurut Anderson, Ellis dan Hunt (dalam Suharnan, 2005:307) pada dasarnya prosedur atau strategi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah ada dua macam yaitu algoritmik dan heuristik.
Berikut penjelasannya gan..!!!
Menurut Nurdin (2007), strategi kognitif pemecahan masalah terdiri atas
Teori belajar Kognitif sering juga disebut “model perceptual”, pengertian model perceptual adalah tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. (Rusydiyah, 2008).
Strategi Kognitif diartikan sebagai kemampuan internal yang terorganisasi yang dapat membantu peserta didik dalam proses belajar, proses berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan (Gagne, 1974).
Pada intinya Strategi Kognitif didasarkan pada
- Paradigma Konstruktivisme (Keberhasilan untuk memecahkan masalah di lapangan)
- Teori Metacognition (Kebersamaan)
- Reflection In Action (Pengalaman praktisi profesional)
Strategi kognitif memahami materi
Strategi pengulangan sederhana
Strategi ini terdiri dari pengulangan informasi secara verbal (nomor telepon) secara berulang-ulang sehinggga informasi itu dapat disimpan di dalam memori jangka-pendek cukup lama untuk memproses informasi tersebut.
Strategi pengulangan kompleks terdiri dari penambahan sesuatu yang bermakna pada pengulangan verbal, seperti menghubungkan dengan tanggal lahir seseorang. Dengan menambahkan sesuatu yang bermakna kepada informasi yang sedang dipelajari, dengan pengulangan kompleks lebih besar kemungkinannya informasi dapat dikodekan ke dalam memori jangka panjang.
Contoh dari strategi terakhir ini adalah menggaris bawahi dan memberikan catatan pinggir.
Strategi-strategi elaborasi
Strategi ini membantu dalam proses pengembangan makna informasi baru dengan penambahan rincian dan penemuan hubungan-hubungan. Strategi ini menggunakan skemata yang telah ada diotak untuk membuat informasi baru mudah diingat atau dipelajari. Pembuatan catatan, penggunaan analogi, dan metode PQ4R {preview (membaca selintas dengan cepat), question (bertanya), read (membaca), reflect (refleksi), recite (tanya – jawab sendiri), dan review (mengulang secara menyeluruh)}.
Strategi organisasi
Strategi ini meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan pembelajaran baru dengan menerapkan struktur pengorganisasian baru pada ide-ide sederhana dan kompleks. Strategi-strategi organisasi yang umum digunakan adalah mnemonics, outlining, dan peta konsep.
Strategi metakognitif
berhubungan dengan berfikir siswa dengan berfikirnya sendiri dan kemampuannya untuk memonitor proses-proses kognitif. Strategi-strategi metakognitf meliputi dua-duanya, yaitu pengetahuan tentang kognisi dan kemampuan memonitor, mengendalikan, dan mengevaluasi fungsi kognitif diri sendiri.
Di antara jenis-jenis strategi kognitif di atas yang termasuk jenis strategi kognitif dalam memahami materi adalah: strategi pengulangan, strategi elaborasi, dan strategi organisasi.
Strategi kognitif dalam memecahkan masalah
Menurut Anderson, Ellis dan Hunt (dalam Suharnan, 2005:307) pada dasarnya prosedur atau strategi yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah ada dua macam yaitu algoritmik dan heuristik.
Berikut penjelasannya gan..!!!
- Strategi acak (algoritmik). dijalankan tanpa pengetahuan khusus yang dapat membimbing seseorang ke arah pemecahan masalah.
- Strategi heuristik. make pengetahuannya untuk mengidentifikasi cara yang akan ditempuh dan diaggap menjanjikan bagi penemuan pemecahan suatu masalah.
- Proximity methods. menempuh cara yang dipersepsi lebih mendekati tujuan yang diinginkan.
- Analogi. membandingkan pola masalah yang tengah dihadapi dengan pola masalah serupa yang pernah dialami baik oleh orang yang bersangkutan maupun orang lain.
- Maching. memahami situasi yang tengah dihadapi dengan tujuan yang diinginkan, lalu ia membandingkan dengan pengetahuan yang ada diingatannya.
- Generate test method. Pemecahan masalah membutuhkan dua proses. Pertama, pemecahan masalah yang paling memungkinkan dicari atau dihasilkan. Kedua, selanjutnya gagasan pemecahan yang dihasilkan itu lalu diuji apakah dapat berjalan dengan baik. Jika belum berhasil, hal ini dilakukan sampai ditemukan cara yang baik dan efektif.
- Means and analysis. Dalam strategi ini, seseorang membagi masalah yang dihadapi menjadi bagian-bagian tertentu.
- Backward search (berjalan mundur). Strategi ini dilakukan dengan berjalan mundur, yakni seseorang mulai pada tujuan yang diinginkan (goal state) dan bergerak mundur ke belakang menuju pada keadaan yang dihadapi semula (original state).
- Forward search (berjalan ke depan). Strategi ini dilakukan dengan berjalan maju, yakni seseorang memulai dari kenyataan yang dihadapi, kemudian secara bertahap bergerak menuju pada tujuan akhir yang diinginkan.
Menurut Nurdin (2007), strategi kognitif pemecahan masalah terdiri atas
- Prosedur heuristik(jawaban masalah)
- Prosedur berpikir mundur (jalan pemecahan masalah)
- Prosedur berpikir maju.
- Strategi berpikir induktif.
- Prosedur berpikir deduktif.
- Bekerja mundur, yaitu bertitik tolak dari tujuan yang telah diketahui dan menemukan sarana atau jalan yang menuju ke sana.
- Bekerja maju, yaitu berangkat dari garis start dan kemudian memikirkan berbagai jalan untuk sampai pada garis finis atau tujuan.
- Analogi, yaitu menerapkan suatu jalan pemecahan yang ternyata efektif dalam meyelesaikan soal A, pada soal B yang mirip.
- Brainstorming, yaitu mengemukakan usul pemecahan sebanyak mungkin tanpa menilai derajat keefektifannya dahulu kemudian ditetapkan kriteria untuk menilai efektivitas dari usul-usul yang diajukan.
Ranah kognitif adalah ranah yang
mencakup kegiatan mental (otak)
- Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
- Pemahaman (comprehension)
- Penerapan (application)
- Analisis (analysis)
- Sintesis (syntesis)
- Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
1. Advance organizer
- mempersentasikan advance organizer. Komponen yang perlu diperhatikan pada tahapan awal ini adalah mengidentifikasikan atribut atribut pendefinisi, memberikan contoh, memberi konteks, mengulangi.
- mempersentasikan konten belajar.
- Memperkuat organisasi kognitif dengan mengaitkan materi belajar baru
- tes siswa dari jalur yang superordinate, dilanjutkan ke jalur yang kurang superordinate sampai diketahuinjalur yang paling sederhana yang belum dikuasai.
- Pemblajaran mulai dari jalur yang sederhana yang belum dikuasai
- Lanjutkan pelajaran pada jalur yang lebih kompleks. Berikutnya sampai dikuasai seluruh jalur.
- Lakukan latihan lanjutan untuk mengajarkan penggabungan dari beberapa atomic rule menjadi tahapan kognisi tangga; baru, suatu higher order rule untuk mencapai automaticity. (medsker 2001)
- Langkah identifikasi: kebutuhan dengan mengamati rencana proses pembelajaran da nisi pelajaran, kemudian identifikasi kemungkinan-kemungkinan menggunakan Teknik mnemonics
- Langkah pemilihan metode: pilih Teknik mnemonics yang memungkinkan. Dengan menpertimbangkan apa yang dibutuhkan, apakah sebuah alat Aturan atau sandi dana pa urutan tentang item-item yang lebih penting.
- Langkah membuat mnemonics: buatlah mnemonics dan atau dengan menentukan untuk melibatkan siswa untuk membuat mnemonics.
- Langkah memasukan pada desain pembelajaran
- Langkah mendorong latihan
- Membuat siswa yang paling kreatif dan mandiri.
- Membantu siswa memahami materi pembelajaran lebih mudah
- Pengembangan pengetahuan individu.
- Memaksimalkan ingatan
- Tidak komprehensif untuk semua tingkat pendidikan.
- Sulit dalam praktek, terutama dalam lanjutan.
- Sulit dipahami.
- Daya ingat murid beda
Komentar
Posting Komentar