Strategi pembelajaran Heuristik

Pengertian Pembelajaran Heuristik atau inkuiri

Strategi pembelajaran adalah langkah awal pembentukan suatu ide dalam memandang suatu masalah atau kajian dalam pembelajaran. Strategi akanmenggambarkan perlakuan yang akan dilakukan terhadap masalah atau kajian yang akan dipelajari. Ada beberapa pengertian strategi pembelajaran diantaranya menurut Killen (1998) secara umum strategi dapat dibedakan menjadi dua aspek yakni, strategi berorientasi pada guru dan strategi berorientasi pada siswa. Berdasarkan pertimbangan pihak pengolah pesan, maka strategi pembelajaran dapat digolongkan menjadi 3 pembelajaran yaitu:
1.      Strategi pembelajarann ekspositorik
2.      Strategi pembelajaran heuristic
3.      Strategi pembelajaran algoritmik.
                        Strategi pembelajaran heuristik adalah strategi belajar-mengajar yang menyiasati agar aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem intruksional mengarah pada pengaktifan siswa. Strategi heuristik, Menurut Wilson dan Cole (dalam Jurnal IKIP Negeri Singaraja, No. 4 TH.2003) diartikan sebagai akal dalam bekerja atau petunjuk praktis yang dapat membantu memperpendek jalur penyelesaian masalah. Sedangkan menurut Vaughan dan Hogg (dalam Candiasa, 2002) menyatakan bahwa heuristik merupakan cara pintas secara kognitif yang bisa menyiapkan secara matang pengambilan keputusan yang akurat kepada semua individu setiap saat.
                        Akal atau cara pintas secara kognitif digunakan untuk melakukan tebakan dari mana harus memulai dan ke mana harus melompat agar langkah pemecahan masalah lebih pendek. Jadi menurut pendapat diatas, strategi heuristik adalah suatu akal atau petunjuk praktis yang digunakan untuk memperpedek dalam pemecahan masalah. Dalam strategi pembelajaran heuristik ada empat pendekatan yang sering digunakan dalam pembelajaran yaitu:
1.      Pendekatan bekerja mundur
2.      Pendekatan analogi
3.      Pendekatan memecah tujuan
4.      Pendekatan memperkecil perbedaan.
                        Dalam penelitian ini mengunakan dua pendekatan dalam strategi pembelajaran yaitu pendekatan analogi dan pendekatan bekerja mundur. Pendekatan analogi untuk membantu siswa dalam menghubungkan materi baru dengan materi yang sudah dikuasai sebelumnya Good dan Brophy (dalam Candiasa, 2002: 60).
                        Materi baru yang cukup sulit atau dirasakan kurang berguna bisa diusahakan dihubungkan dengan materi lain yang sudah dipahami dan dirasakan bermanfaat agar lebih cepat dikuasai. Sedangkan menurut Hamilton dan Gatala (dalam Candiasa, 2002: 60) analogi adalah sebagai pembandingan secara ekplesit antara dua obyek atau pristiwa, dimana antara kedua perbedaannya jelas.
                        Menurut Romiszowsky (dalam Candiasa, 2002: 63) adalah pembelajaran dengan strategi heuristik bekerja mundur memulai pembelajaran dari langkah akhir proses pembelajaran, kemudian secara perlahan-lahan membahas langkah-langkah lainnya mulai dari belakang ke depan. Bila tujuan akhir langsung tercapai maka proses pembelajaran selesai. Strategi pembelajaran Inkuiri, merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

A.    Ciri-ciri dan prinsip strategi pembelajaran inquiry
Strategi pembelajaran inquiry memiliki tiga ciri yaitu:
a.       Pembelajaran inquiry menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari sesuatu dan menemukannya, dalam artian pembelajaran ini sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pembelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, akan tetapi, mereka berperan menemukan sendiri inti sari dari materi pelajaran itu sendiri.
b.      Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa lebih tepatnya diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari sesuatu hal yang dipertanyakan, sehingga siswa dapat diharapkan untuk menumbuhkan sikap percaya diri (self believe). Aktivitas pembelajaran ini biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dengan siswa. Oleh karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan pembelajaran inkuiri.
c.       Tujuan dari penggunaan strategi inquiry dalam pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa, agar siswa dapat berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau siswa dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam inquiry ini siswa tidak hanya dituntut untuk bisa menguasai materi pembelajaran, tetapi bagaimana caranya siswa dapat menggunakan atau mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing individu untuk mengasah kemampuan mengajar berfikir. Seorang ahli pendidikan yang berasal dari Komisi Pendidikan USA yakni Lynn Grover Roy H. Forbes (1982) memberikan dasar-dasar kemampuan untuk peserta didik yang harus digali dalam proses pembelajaran sebagai berikut antara lain Kemampuan berfikir evaluasi dan analisis, Kemampuan berfikir kritis, Kemampuan memecahkan masalah, Kemampuan mengorganisasikan dengan teknik-teknik tertentu, Kemampuan melakukan sintetis (Salim, 2012: 117).
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inquiry yang penting untuk diperhatikan oleh guru yaitu :
a.       Berorientasi pada pengembangan intelektual
Telah diketahui sebelumnya bahwa tujuan utama pembelajaran inquiry ini adalah mengembangkan kemampuan berpikir, karena pembelajaran inkuiri ini pada dasarnya dilandaskan oleh teori kognitif yang menekankan arti penting proses internal seseorang. Oleh karena itu, pembelajaran inquiry ini selain berorientasi pada hasil belajar, juga berorientasi pada proses belajar. Dengan demikin, kriteria keberhasilan dalam pembelajaran inquiry ini bukan ditentukan dari penguasaan siswa terhadap suatu materi pembelajaran, tetapi sejauh mana siswa ini berkreativitas dalam mencari sesuatu maupum mendapatkan sesuatu. Pada pembelajaran inquiry ini yang dapat diambil dan dinilai adalah proses menemukan sesuatu hal yang baru melalui proses adaptasi secara individu yang berkesinambungan secara tepat dan serasi antara hal baru dengan struktur kognitif yang dimiliki oleh siswa.
b.      Prinsip Interaksi
Sebenarnya semua jenis dan proses pembelajaran adalah proses interaksi yang dilakukan oleh manusia, bail antara siswa dan guru, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan lingkungan sekitarnya. Pembelajaran sebagai proses interaksi ini menempatkan guru sebagai bukan pada sumber belajar, tetapi sebagai pengatur dalam interaksi itu sendiri. Kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran semuanya tergantung pada siswa aktif dalam melakukan interaksi tersebut. Keseluruhan proses pembelajaran ini membuat atau membantu siswa untuk lebih menjadi mandiri, akan tumbuhnya kepercayaan diri pada siswa dan yakin terhadap kemampuan intelektual yang dimilikinya. Guru hanya perlu memancing, mewadahi atau memfasilitasi serta mengarahkan siswa agar siswa bisa mengembangkan proses belajar dalam hal berfikirnya melalui interaksi tersebut. Guru juga harus tau kemana tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru agar siswa bisa mengembangkan kembali tingkat berfikir yang kebih tinggi dan siswa mempunyai keterampilan berfikir kritis.


c.       Prinsip belajar untuk berfikir
Belajar tidak hanya mengungkapkan sebuah fakta, tetapi belajar adalah proses berfikir (learning how you thing), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak manusia. Pembelajaran berfikir adalah pemantafan dan penggunaan otak secara maksimal.
d.      Prinsip keterbukaan
Pembelajaran inquiry ini menyediakan siswa yang mempunyai beraneka ragam pengalaman dan pembelajaran aktif yang mendorong dan memberikan ruang dan peluang kepada siswa untuk mengambil keputusan inisiatif dalam langkah melakukan pengembangan keterampilan pemecahan masalah,  pengambilan keputusan, dan penelitian sehingga memungkinkan mereka untuk melakukan pembelajaran sepanjang khayat. Pembelajaran inquiry melibatkan komunikasi yang berarti tersedianya ruang, peluang, dan tenaga bagi siswa untuk melakukan pertanyaan dan pandangan yang logis, bermakna dan obyektif dalam melakukan ide dan gagasan untuk melaporkan hipotesis yang mereka miliki. Salah satu tugas guru yaitu menyediakan ruang serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir siswa.
                        Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam perkembangan siswa, dam guru memiliki peran yang sangat penting diantaranya yang Pertama, guru berperan sebagai Motivator, memberi rangsangan kepada siswa agar siswa aktif dan bergairah dalam belajar. Kedua, guru berperan sebagai Fasilitator, dalam artian guru harus bisa memecahkan masalah jika dalam proses belajar siswa terjadi hambatan. Ketiga, guru berperan sebagai Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan dan meyakinkan pada diri sendiri. Keempat, guru berperan sebagai Adminisator, dalam artian guru harus bertanggung jawab terhadap pembelajaran yang berikan oleh guru tersebut. Dan yang terakhir kelima, guru berperan sebagai Pengarah, guru harus bisa memimpun alur kegiatan belajar siswa agar sesuai dengan apa yang di harapkan.

C.    Langkah-langkah Model Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Heuristik
            Istilah Strategi menunjuk kepada pengaturan (memilih, menyusun dan memobilisasi) cara, sarana/prasarana dan tenaga untuk mencapai tujuan. Dalam mencapai tujuan tersebut, diperlukan langkah langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah model pelaksanaan dalam strategi pembelajaran heuristik atau inkuiri.
a.       Orientasi
Langkah ini merupakan suatu usaha untuk membina suasana pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan siswa agar siswa dapat melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan Mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
b.      Merumuskan Masalah
Merumuskan maslah merupakan suatu proses pemecahan teka-teki yang diberikan kepada siswa. Menyajikan sebuah persoalan yang menantang siswa untuk berfikir memecahkan teka-teki itu. Siswa didorong untuk memecahkan persoalan dengan tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.
c.       Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
d.      Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidakgairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala semacam ini, maka guru sebaiknya terus menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar memalui berbagai jenis pertanyaan, sehingga mereka terangsang untuk berpikir.
e.       Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan.
f.       Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena ba-nyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan ti-dak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk menca-pai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan kepada siswa data mana yang relevan (Hasanah, 2016).

D.    Kelebihan Dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Inkuiri
                        Strategi pembelajaran Inkuiri memang lebih baik dari pembelajaran konvensional yang hanya menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi dikelas. Tetapi strategi pembelajaran inkuiri ini juga mengalami beberapa kesulitan dalam pelaksanaanya mengingat bahwa strategi ini masih dianggap baru di Indonesia, salah satunya adalah banyak guru yang merasa tidak rela dalam mengubah pola mengajarnya karena sudah terbiasa dengan pola pembelajaran konvensional, dari sisi murid juga sama dimana mereka akan  merasa asing karena mereka terbiasa menerima materi dari guru sebagai sumber belajar yang utama dan hal ini akan menyebabkan lambatnya penerapan strategi pembelajaran inkuiri dikelas.
                        Terlepas dari kesulitan-kesulitan itu, strategi pembelajaran inkuiri memang sangat dibutuhkan di abad 21 ini dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dan agar menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu bersaing di era 21 ini.
                        Namun kita juga tidak boleh melupakan bahwa sebuah strategi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, menurut Lahadisi (2014: 94-95) strategi pembelajaran inkuiri memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
1.      Kelebihan
a.       Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
b.      Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c.       Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan stratgei yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d.      Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.
2.      Kekurangan
a.       Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
b.      Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c.       Dalam mengimplimentasikannya kadang-kadang memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d.      Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

Komentar