Strategi pembelajaran deduktif
Pengertian Deduktif
Pembelajaran deduktif adalah model pembelajaran yang merupakan imbangan yang dekat dengan model pembelajaran induktif. Keduanya dirancang untuk mengerjakan konsep dan generalisasi, yang mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing siswa. Pelajaran dilakukan dengan ceramah,Tanya jawab dan simulasi. (Priskanaban,2012)
Pembelajaran deduktif adalah model pembelajaran yang merupakan imbangan yang dekat dengan model pembelajaran induktif. Keduanya dirancang untuk mengerjakan konsep dan generalisasi, yang mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing siswa. Pelajaran dilakukan dengan ceramah,Tanya jawab dan simulasi. (Priskanaban,2012)
Dan
strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang dilakukan
dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian ditarik
kesimpulan, dan bahan-bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang
abstrak. Kemudian secara perlahan-lahan menuju ke hal-hal yang konkrit.
Strategi ini disebut juga pembelajaran dari umum ke khusus dengan menggunakan contoh-contoh
yang ada disekitar. (Priskanaban,2018)
Pendekatan
deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum kedalam
keaadaan khusus sebagai pendekatan pengajaranyang bermula dengan menyajikan
aturan,prinsip umum dan diikuti dengan contoh-contoh khusus atau penerapan. Aturan prinsip umum kedalam
keadaan khusus. (Priskanaban,2018).
a.
Karakeristik
pendekatan pembelajaran deduktif:
a)
Pembelajaran
yang menekankan pada guru mentransfer informasi atau pengetahuan kepada siswa
yaitu berupa pemaparan abstrak, definisi dan penjelasan istilah-istilah.
b)
Dilandasi
suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berjalan dengan baik bila siswa
telah mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya.
c)
Menjelaskan
hal-hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus yaitu guru memberikan materi
dan kemudian memberikan contoh-contoh soal.
d)
Lebih
menekankan ingatan siswa agar siswa bersifat pasif dalam kegiatan pembelajaran,
siswa hanya menurut pola pengajaran yang disajikan oleh gurunya.
A. Kelebihan dan kekuarngan strategi pembelajaran
deduktif
Kelebihan Pembelajaran Deduktif menurut Herman Hudoyo (1990) adalah
sebagai berikut:
a.
Waktu yang
dibutuhkan singkat
b. Kombinasi metode pada pendekatan deduktif akan
mengurangi kelemahan pendekatan deduktif.
c. Pada kelas
yang kuat pendekatan deduktif akan lebih memudahkan peserta didik menangkap
konsep yang diajarkan.
d.
Cara mudah untuk menyampaikan isi – isi
pelajaran, amat sesuai untuk peserta didik bertahap kognitif tinggi dan mudah
menyempurnakan pengajaran.
Kekurangan pembelajaran Deduktif menurut Herman Hudoyo (1990) adalah :
a.
Biasanya dirasakan sangat sulit bagi peserta
didik untuk memahami suatu konsep yang abstrak, bila tidak didahului dengan
contoh – contoh yang kongkrit. Bahkan bila anak masih di dalam tahap operasi
kongkrit tentang konsep konsep yang abstrak tidak bermakna bagi peserta didik.
b. Pendekatan
deduktif di khawatirkan menyebabkan ingatan lebih penting daripada pengertian
c. Peserta didik
menjadi pasif hanya menurut pola pengerjaan yang disajikan oleh pendidiknya.
d. Kurang
bermanfaat untuk peserta didik yang lemah, strategi ini lebih berpusatkan
pendidik dan kurang meningkatkan kemahiran berfikir.
B. Metode yang digunakan dalam Strategi pembelajara
deduktif
Dalam strategi
pembelajran deduktif pesan diolah mulai dari hal yang umum terlebih dahulu
kemudian ke hal yang khusus, seperti dari hal yang abstrak dulu kemudian ke hal
yang nyata. Pembelajaran ini dilakukan dengan metode seperti ceramah, tanya
jawab dan simulasi.
a.
Metode
Ceramah
Ceramah merumakan
metode pembelajaran yang konvensional. Jiga dilakukan terus metode pembelajaran
cemarah tidak akan efektif. Dalam metode ceramah harus diperbaiki dalam penerapannya
dengan cara: (a) membangun daya tarik, (b) memaksimalkan pengertian dan
ingatan, (c) melibatkan siswa dan (d) memberikan penguatan.
Adapun cara untuk
meningkatkan minak siswa pada saat seorang guru menerapkan metode ceramah yaitu
: (a) seorang guru diharuskan mengemukakan cerita atau visual yang menarik,
seperti anekdot, cerita fiksi, kartun atau media visual yang menarik, (b)
kemukakan suatu problem, (c) kemukakan nial positif dan manfaat, (d) berikan
pertanyaan yang memotivasi siswa untuk memiliki rasa ingin tahu.
Materi yang
dilakukan dengan metode ceramah mudah dilupakan maka dalam kondidi tersebut
perlu diatasi dengan memberikan daya penguat ceramah, adapun cara penguatannya
dengan cara aplikasi masalag dan review. Aplikasi masalah adalah pemberian
masalah atau pertanyaan pada siswa untuk diselsaikan dengan informasi yang
diberikan saat ceramah. Riview dalam hal ini adalah siswa diminta untuk
mengulang ceramah yang telah disampaikan. (Nurhidayati, 2011)
b.
Metode
Tanya-jawab
Metode tanya-jawab
digunakan oleh seorang guru untuk mengetahui tingkat pemahaman dari peserta
didik terhadap suatu masalah. Ada tiga pertanyaan perlu untuk diketahui dalam
menyampaikan materi pembelajaran:
a)
Pertanyaan
Terfokus, pertanyaan yang hanya digunakan untuk mengetahui perhatian atau
pemahaman dari peserta didik pada topik yang dipelajari.
b)
Prompting
question, pertanyaan yang menggunakan isyarat dan petunjuk sebagai alat peserta
didik untuk mengingat jawaban.
c)
Probing
question, pertanyaan ini diguanakan untuk mencari klasifikasi dan pengarahan
peserta didik agar menjawab pertanyaan lebih lengkap lagi. (Nurhidayati, 2011)
c.
Metode
Simulasi
Menurut Pusat
Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah
satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang
mirip dengan keadaan yang sesungguhnya, simulasi, penggambaran suatu sistem
atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran. Adapun
jenis-jenis metode simulasi sebagai berikut :
a)
Bermain
perang (role playing), dalam hal ini pembelajarannya metode ini dibentuk dalam
dramatisasi, tujuannya untuk mengingat atau menciptakan kembali gambaran masa
silam.
b)
Sosiodrama,
metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah-maslah yang
berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahn yang menyangkut hubungan antar
manusia, misalnya hubungan antara anak dan orang tua.
c)
Permainan
simulasi (simulasi game), dalam pembelajaran ini siswa bermain peran sesuai
dengan peran yang ditugaskan sebagai belajar untuk membuat suatu keputusan.
d)
Peer
Teaching, merupakan latihan mengajar yang dilakukan oleh siswa kepada
teman-teman calon guru (Zaelani, n.d.).
C. Langkah pelaksanaan strategi pembelajaran deduktif
Dalam
strategi pembelajaran deduktif, pesan atau materi diolah mulai dari umum,
generelasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan, kemudian dilanjutkan kepada
khusus yaitu penjelasan bagian – bagiannya atau
ciri – cirinya dengan berbagai ilustrasi atau contoh. Strategi
pembelajaran deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran mengenai
konsep “terdefenisi”.
Pada pembelajaran deduktif ini terdiri
dari beberapa tahap:
a)
Pendidik
mulai dengan kaidah – kaidah konsep atau pernyataan yang mana dalam
pembelajaran diupayakan untuk pembuktianya,
b) Kemudian pendidik memberikan contoh – contoh yang
menunjukkan pembuktian dari konsep,
c) Pendidik memberikan pertanyan kepada peserta didik
untuk mendapatkan atribut/ciri dan bukan esensi dari konsep – konsep,
d)
Peserta didik
memberikan beberapa kategori dari contoh yang diberikan oleh pendidik, (Putra, Pohan, & Harahap, 2014)
Dalam langkah – langkahnya yang dapat
dilakukan dalam pembelajaran dengan pendekatan deduktif menurut sagala
(2010:76) dijelaskan sebagai berikut:
a)
Pendidik
memilih konsep, prinsip, inisiasi atau aturan yang akan disajikan,
b) Pendidik menyajikan aturan, prinsip yang bersifat
umum, lengkap dengan definisi dan contoh – contohnya,
c) Kemudian pendidik menyajikan contoh – contoh
khusus agar siswa dapat menyusun hubungan antara keadaan khusus dengan prinsip
umum yang di dukung dengan mendia yang tepat,
d) Pendidik menyajikan bukti – bukti untuk menunjang
atau menolak kesimpulan bahwa keadaan umum itu merupakan gambaran dari keadaan
khusus. (Jasulfian, 2013)
D. Upaya pemecahan kasus pembelajaran dalam strategi
pembelajaran deduktif
Strategi
pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan
mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpula dan
ilustri-ilustri atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang
abstark. Kemudian secara perlahan-perlahan menuju hal yang konkrit, strategi
ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus. (Hakim, n.d.)
Dalam strategi
pembelajaran deduktif ini, sebelum mengawali pembelajaran harus mengetahui
konsep-konsepnya terlebih dahulu. Konsep dari strategi pembelajaran deduktif
yaitu sebagai pengajar itu harus menjelaskan terlebih dahulu materi pelajaran yang
akan disampaikan nanti, ketika sudah menejalsakannya kemudian langsung menuju
ke hal konkrit.
Karena dalam proses
strategi pembelajaran deduktif, menjelaskannya harus dimulai dari definisi
terlebih dahulu. Sesudah menjelasakan definisi langsung memberiakan contoh dari
definisi yang sudah dijelasakan tersebut. Inilah yang disebut konsep dari pemecahan
kasus pembelajaran dalam strategi pembelajaran deduktif.
Pembelajaran
deduktif dikembangkan oleh Filosof Prancis Bacon yang menghendaki penarikan
kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak mungkin. Semakin
banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan. (Hakim, n.d.)
Dalam pengembangan
strategi pembelajaran deduktif ini, yang
dikembangkan oleh Filosof asal Prancis. Menuturkan hal sama, sebelum
menyimpulkan sesuatu dalam pembelajaran itu harus dimulai dengan menjelaskan
definisinya dan langsung diikuti dengan contoh-contonya. Dengan fakta-fakta
yang konkrit, karena dengan semakin banyaknya fakta
Akan memudahkan untuk
menyimpulkannya .
Komentar
Posting Komentar