Peradaban Aksum di Ethiopia



Mengenal Aksum


The Kingdom of Aksum (Kerajaan Aksum)  adalah kekuatan angkatan laut dan perdagangan yang memerintah Ethiopia sekitar 400 SM sampai abad 10. Aksum ini secara geografis terletak di Eritrea modern dan Zona Maekelay di wilayah Tiglay dekat pegunungan Adwa, Ethiopia

Ibu kota dari Axum terletak di Axumdan

Image result for axum empire
Letak Kerajaan Aksum
sumber: African-American culture learning center





Image result for axum empire
Sumber: ancient africa.com


Gimana sih sejarah awal Aksum itu?

Bangsa yang pertama kali menulis tentang Aksum adalah Bangsa Romawi dengan bukti catatan kuno gereja. Sumber itu menyebutkan sekitar tahun 356 M, raja dari Aksum masuk Kristen yang diajarkan oleh orang Romawi bernama Frumentius. Lalu dibawah pemerintahan Kaleb, Aksum menjadi sekutu dari Byzantium untuk melawan Persia (Sasanid).

Image result for frumentius
Gambar : Foto Frumentius sang pastor yang menyebarkan agama nasrani di Axum
Sumber: Gereja ortodox paroki- Surabaya

Aksum Empire dan Gereja Ethiopia

Aksum memiliki tulisan tersendiri yaitu Ge'ez, arsitekturnya ditunjukan dengan bangunan Obelik raksasa.

Image result for Tulisan ge'ez axum
Gambar :huruf Ge'ez, di wilayah Tiglay, bahasa ge'ez sampai sekarang digunakan untuk berkhotbah.
Sumber: pinters image

Image result for obelisk axum
Gambar: Obelix besar peninggalan Aksum
Sumber : Atlas Obscura


Aksum ini mencapai kejayaan ketika dipimpin oleh Kaisar Ezana yang dibaptis dengan nama Abreha yang berkuasa pada abad ke-4 yang menjadi ciri masuknya kristen.

Gereja Towahedo Ortodox Ethiopia mengklaim bahwa gereja Bunda Maria dari Sion di Axum menampung tabut perjanjian lama dimana terdapat loh-loh batu yang didalamnya terdapat 10 perintah.

Menurut mereka, Ratu Sheba berasal dari Aksum, mereka menyebutkan Ratu Sheba pergi ke Yerusalem dan menikah dengan Raja Sulaiman . Dari pernikahan itu maka lahirlah seorang putra bernama Menelik. Nah menelik ini tumbuh dan berkembang menjadi pemuda di Ethiopia, kemudian berkunjung ke Yerusalem untuk bertemu ayah kandungnya hal itu berdasarkan tabut Aksum. Menurut geraja Ethiopia dan tradisi Ethiopia tabut itu masih tersimpan di Aksum.


Gambar: ilustrasi Ratu Sheba dan Raja Solomon (Sulaiman). 
 Geraja Ortodox Towaheda  mengklaim bahwa ratu Sheba berasal dari Axum
Sumber gambar: Global Gheografi



Aksum dan Islam

Hubungan Aksum dengan islam sudah terjalin sejak lama. Menurut Ibnu Hisyam, ketika Nabi Muhammad SAW sedang mengalami kekerasan oleh bani Quraish, Nabi Muhammad mengirim putrinya Ruqoyah dan menantunya Utsman bin Affan untuk mengungsi ke Aksum.

Gambar: hijrah pertama kaum muslimin dari Mekah ke Aksum (Abbesinia)
sumber gambar: Madain project


Raja yang menguasai Aksum waktu itu adalah Raja Sahama, beliau memberikan perlindungan kepada pengungsi muslim. Ia menolak permintaan Bani Quraish yang meminta untuk mereka dikembalikan kembali ke Arab. Para pengungsi ini tidak kembali sampai tahun 628 dan banyak juga yang tetap menetap di Ethiopia. Sampai sekarang mereka menetap di daerah Mibraqawi.

Ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa masyarakat Aksum tertarik dan masuk islam secara rahasia, ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa para pengungsi itu masuk Kristen Ortodox, sumber lain menyebutkan ketika raja Ashama bin Abjar, Nabi Muhammad mendoakan agar Raja Ashama ini wafat dengan keadaan damai dan Abasyinia juga damai selagi tidak bertindak ofensif.

Awal kemunduran Aksum.

Pada abad 7, bangsa Aksum mulai mengalami kemunduran ketika jalur perairan di laut merah di rebut oleh Persia dan Arab. Akibat dari terputusnya jalur perdagangan mereka, Aksum mulai tertutup dari jalur perdagangan utama mereka yaitu Alexandria di Mesir. Kekaisaran Aksum akhirnya dihancurkan oleh Empress Gurit (Permaisuri Gurit), Akibat dari pengahancuran tersebut, populasi dari orang-orang Aksum menjadi menurun dan terusir ke arah selatan peradaban.

Penurunan populasi dan hancurnya ibu kota Aksum menyebabkan orang-orang Aksum harus pergi ke selatan dan ke pedalaman, yaitu ke Wilayah Agaw. Aksum yang merupakan pusat peradaban seluas satu juta mil persegi akhirnya runtuh.


Sumber gambar: slide player

Sejarah baru mencatat bahwa bangsa Aksum yang ada di tengah dan selatan merubah nama mereka menjadi Ethiopia yang sampai sekarang Ethiopia tetap diadopsi menjadi Ethiopia modern.




Sumber::: 

Komentar