Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Review Buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa

Gambar
Review buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Buku Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara adalah sebuah buku yang di bagikan oleh MPR RI untuk mengedukasi masyarakat terutama kaum muda untuk lebih mengenal dan mencintai Indonesia. Hal ini sangat berdasar karena saat ini kecintaan pemuda terhadap Indonesia terutama budayanya sangatlah luntur, anak muda sekarang lebih menyukai budaya luar kek kpop- rock, mabok, dibandingkan budaya sendiri. Buku ini saya dapatkan cuma-cuma ketika berstatus sebagai siswa MA Ma’arif Al-Ma’mun, Sebenarnya buku yang di berikan oleh MPR ke sekolah-sekolah itu setiap murid di bagi 4 buah buku namun 1 buku nya lagi hilang ntah kemana, ketiga buku itu yaitu tentang MPR, 4 pilar, dan UUD’45. Buku ini menurut saya sangat cocok dijadikan bahan referensi untuk mata pelajaran atau mata kuliah PKN, selain itu buku ini juga cocok untuk dijadikan referinsi tentang 4 dasar negara Indonesia . Sebelum membahas tentang isi dari buku ini, sebai

6 Januari benarkah raja Harold terbunuh di pertempuran Hastings?

Gambar
6 Januari 1066 M Raja Harold dinobatkan menjadi raja Inggris Sc pic: Spartacus Educational.com Raja Harold lahir pada tahun 1020 M. ia merupakan Raja Anglo Saxon terakhir ynag memerintah Inggris. Raja Harold ini merupkan seorang penguasa yang kuat dan jendral yang terampil, Ia di tunjuk oleh raja Edward sebagai penggantinya karena Raja Edward ini tidak memiliki anak. Kekuasaan Raja Harold ini sangatlah singkat yakni 9 bulan, Ia terbunuh dipertempuran Hastings  ketika melawan invasi pasukan Norman dibawah pimpinan William I. akibat terbunuhnya raja Harold ini era Anglo Saxon digantikan era Normandia dengan raja Normandia yang pertama yaitu William I. Sumber lain yaitu dari kisah legenda  abad 12 menyatakan bahwa Harold ini tidak terbunuh di pertempuran Hastings. Menurut salah satu kisah tersebut , Harold menghabiskan dua tahun pulih dari luka yang diterimanaya di Hastings sebelum melakukan ziarah ke Prancis. Ia kembali sebagai lelaki tua dan hidup sebagai seorang petapa di