KEBIJAKAN EKONOMI LIBERAL DI WKWKLAND


Assalamu alaikum Wr Wb
Sahalomm Aleichem b’Shem Ha Mashiach
Om Swastyastu
Sotthi hotu



Sc pic: Hidupsimpel.com


Ditulisan kali ini penulis ingin membahas tentang salah satu kebijakan yang telah menyelengsarakan warga +62 ketika di jajah oleh kerajaan Belanda Protestan… Karna tulisannya lumayan agak panjang jadi di sarankan agar membacanya secara santuy..
Ok langsung saja ke materi

KEBIJAKAN EKONOMI LIBERAL
Kapan kebijakan ekonomi liberal terjadi?

Nah guys sistem ekonomi liberal terjadi pada tahun 1870 s/d 1900. Kebijakan ekonomi liberal ini terjadi di Hindia Belanda (Indonesia sekarang)  yang bertujuan untuk memajukan ekonomi Belanda. Di dalam salah satu sumber dinyatakan bahwa periode kebijakan liberal adalah zaman ketika semakin hebat eksploitasi terhadap sumber-sumber pertanian Jawa maupun yang diluar Jawa  ( Ricklefs. 2008: 271)
Sc Pic: wahyu dogen blogspot.com


LATAR BELAKANG
Nah guys latar belakang dari pelaksanaan kebijakan ekonomi liberal ini adalah karna kas Belanda telah terisi bahkan surplus akibat kebijakan Cuulturestelsel. (1836-1860-an) yang telah menyengsarakan rakyat. Karna krisis keaungan Belanda sudah teratasi, munculah suara-suara dari  karangan liberal yang menuntut dihapuskannya sistem itu dan digantikan dengan modal swasta dan kerja bebas (Free labor).

Pic: Rakyat Hindia Belanda (Indonesia) sangat menderita akibat dibelenggu oleh kebijakan cuulturstelsel
Sc Pic: Nusantara news.com



Dana hasil cuulturstelsel di gunakan Belanda untuk berperang, membayar hutang dan mempercantik kota-kota. 
Sc pic: Alamy.com 


Salah satu Intelektual yang paling terkemuka adalah  pendeta van Baron Hoevell yang mendesak Tweede Kamer (DPR) agar mengeluarkan Undang-undang untuk menghapuskan culturestelsel. Nah di tahun 1860-an desakan untuk menghapuskan culturestelsel ini makin menguat.

Foto si Mamang Van Baron Hoevell : tokoh intelektual yang menyuaran agar cuulturstelsel di hapuskan dari Hindia Belanda (Indonesia)
Sc: Sejarah94


Ketika pemerintahan konservatif yang mendukung culturestelsel jatuh, pemerintahan baru yang lebih liberal pada tahun 1862 membuat perubahan untuk melenyapkan culturestelsel (Leirissa, R.Z, 2012:58)


Konservatif  Vs Liberal 
Perbedaan konservatif dengan Liberal adalah kaum Konservatif mendukung bentuk kapitalis pemerintahan  , sedangkan Liberal mendukung bentuk pemerintahan demokratis , (sc:budisma.net) 
Sc Pic: Eworoqigohu

Setelah itu,  Cuulturstelsel dihapuskan sedikit demi sedikit, yang paling pertama di hapuskan adalah tanaman-tanaman pertanian yang kurang menguntungkan atau bahkan malah tidak menguntungkan sama sekali. (M C Ricklefs.2008:270)


Mengutip dari (M C Ricklefs.2008:270-271) berikut ini adalah tanaman-tanaman yang telah di hapuskan oleh pemerintah Hindia Belanda.
1.      Lada pada tahun 1862
2.      Cengkih pada tahun 1864
3.      Nila,teh dan kayu manis pada tahun 1865
4.      Tembakau pada tahun 1866
5.      Kopi dan gula pada tahun 1870
Namun pada praktiknya, penanam kopi baru berakhir di Priangan pada awal tahun 1917 dan di pesisir utara Jawa pada Juni 1919.


Jadi dari semua kutipan diatas dapat penulis simpulkan bahwa latar belakang dari kebijakan sistem ekonomi liberal ini adalah berawal dari pertentangan kaum konservatif vs kaum intelektual tentang cuulturestelsel, kaum konservatif yang pada saat itu memegang kekuasaan masih tetap ingin menerapkan culturestelsel yang telah menyengsarakan rakyat Hindia Belanda sedangkan kaum intelektual liberal menganggap bahwa tujuan culture stelsel sudah tercapai. Maka kaum liberal ini mengusulkan untuk  menghapuskan cuulturestelsel dan menggantinya dengan kebijakan liberal. Kebijakan liberal yang dimaksud adalah dengan mendatangkan perusahaan swasta serta mengganti sistem kerja dari kerja paksa menjadi kerja bebas . Akhirnya setelah kaum konservatif tumbang (1860) , pemerintahan yang baru (kaum liberal) mensahkan pergantian kebijakam dari culturestelsel ke kebijakan liberal.


JALANNYA KEBIJAKAN EKONOMI LIBERAL
Jalannya kebijakan ekonomi liberal dimulai ketika Undang-undang Agraria 1870 di berlakukan.Undang-undang agraria ini membuka Jawa bagi perusahaan swasta. Keamanan dan kebebasan para pengusaha di jamin. Hanya orang Indonesia yang dapat memiliki tanah, tapi apabila orang asing ingin mengambil keuntungan dari tanah tersebut, orang orang asing tersebut diperbolehkan untuk menyewa dari pemerintah selama 75 tahun dan dari pribumi bisa menyewa anatara 5s/d 20 tahun (sesuai kesepakatan) (M C Ricklefs.2008:271).


isi UU agraria
Sc pic: slide share



Efek yang paling menonjol dengan diadakannya undang-undang agraria ini adalah perusahaan swasta dapat berkembang baik itu di Jawa maupun di luar Jawa. Berkembangnya perusahaan swasta dipengaruhi dari luar yaitu dengan dibukanya terusan Suez di Mesir pada tahun 1869 dan perkembangan pelayaranm dengan kapal uap dalam waktu ynag bersamaan mendorong lebih lanjut perusahaan swasta dengan semakin membaiknya sistem perhubungan dengan eropa (M C Ricklefs.2008:271).


Pada tahun 1860-an nilai ekspor antar pemerintah Hindia Belanda dengan swasta itu nilainya sama, namun secara mengejutkan setelah 15 tahun diberlakukannya Udang-undang agraria tepatnya pada tahun 1885 ekspor swasta melebihi ekspor pemerintah bahkan sampai 10 kali lipat.Dan patut di banggakan dari sistem agraria ini juga adalah keseluruhan nilai ekspor tahun 1885 itu dua kali lipat dari nilai ekspor 1860. (M C Ricklefs.2008:271)


Dari tahun 1870an penyakit daun kopi mulai menyebar dan menyebabkan produksi kopi jatuh. Pada tahun 1882 hama gula menghantam Cirebon. 10m tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1892, hama ini gula menyebar ke ujung timur. Harga gula pada 1884 sangatlah terpuruk dan karna gula itu mendominasi jawa, maka perekonomian jawa ikut terdampak. Depresi bahkan melanda pedesaan sampai 1887-88. .(M C Ricklefs.2008:272)


Pada tahun 1885, produksi gula dari jawa berjumlah 380.400 metrik ton. Van Deventer pada tahun 1904 memperkirakan rata-rata keluarga di Jawa harus bayar sekitar 23%. Ada hal yang paling menarik berdasar pendapat Van Deventer yaitu orang-orang Arablah yang menjadi lintah darat paling serakah di antara yang lain. (M C Ricklefs.2008:274)


Di zaman liberal, Belanda tidak hanya bertindak menghapuskan lambang-lambang feodal kaum elit bangsawan, tetapi berusaha juga menanamkan semangat baru kepada generasi mudanya. Hoofdenscholen (sekolah untuk para kepala) didirikan tahun 1878 untuk kaum elit.(M C Ricklefs.2008:281)

DAMPAK KEBIJAKAN LIBERAL
Nah guys untuk dampak dari kebijakan liberal ini masih perlu di selidiki, hal itu di sebabkan oleh masih belum ditemukan sumber yang banyak tentang kebenaran faktanya . Namun secara umum harapan dari ekonomi liberal ini adalah gagal. Maksudnya adalah rakyat Jawa semakin menderita sedangkan ekonomi Belanda semakin surplus. Hal itu berbeda terbalik dengan para pedagang China.Pedagang China ini malah menikmati kemakmuran. (M C Ricklefs.2008:272)

KESIMPULAN
Kebijakan Ekonomi Liberal adalah kebijakan yang terjadi di Hindia Belanda pada tahun 1870-1900 an yang memiliki ciri yaitu adanya perusahaan swasta yang menguasai sumber-sumber pertanian dan perkebunan Hindia Belanda. Kebijakan Liberal ini menggantikan kebijakan cuulturestelsel yang dinilai sangat menyengsarakan rakyat. Tapi pada kenyataannya kebijakan liberal ini malah semakin mengeksploitasi SDA dan SDM rakyat Hindia sedangkan pemerintah dan pihak swasta menikmati kebijakan ekonomi liberal ini.


Sumber:
Buku :
1.      Ricklefs M C , 2008 “Sejarah Indonesia Modern 1200-2008” Jakarta : Serambi
2.      Leirisaa R.Z , 2012 “Sejarah Perekonomian Indonesia” Yogyakarta : Ombak

Komentar