Sejarah Pendidikan
PENGERTIAN SEJARAH DAN PENDIDIKAN
A.
Pengertian Sejarah
Sejarah adalah
ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau yang bisa dijadikan pelajaran untuk
masa kini dan masa yang akan datang.
Pengertian
sejarah menurut para ahli:
1.
Muhammad
Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil
penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan.
2.
Ibnu
Khaldun
Sejarah didefinisakn sebagai catatan tentang masyarakat umum
manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak atau sifat masyarakat
itu.
Dari beberapa pengertian diatas dapat dibuat kesimpulan sederhana
bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa
atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang unik, abadi, dan penting.
B.
Pengertian Pendidikan
1.
Ki
Hajar Dewantara
Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak.
Adapun maksudnya, bahwa pendidikan itu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya.
2.
UU
No. 20 tahun 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pada masa ini pendidikan lebih menekankan pada cara berusaha agar
manusia tidak lupa akan segala norma yang berlaku secara lisan di tengah
masyarakat. Ini berlaku untuk semua peradaban tradisional yang belum mengenal
tulisan. Ada 3 proses pendidikan yang dilalui oleh manusia awal, yaitu:
1.
Pelatihan
fisik untuk bertahan hidup. Contohnya praktik berburu dan meramu.
2.
Pelatihan
spiritual, seremonial, dan sakral. Hal ini dilakukan untuk menyatukan alam gaib
dan diri manusia.
3.
Pengetahuan
sosial tentang kebiasaan, hal-hal yang tabu, dan pengendalian diri agar
kehidupan di dalam kelompok masyarakat menjadi harmonis.
Selain menggunakan lisan. Proses pendidikan pada masa itu dilakukan
dengan cara menggambar di dinding-dinding gua. Gambar disini merupakan semacam
komposisi rupa dan narasi yang berobjek manusia, hewan, maupun bentuk alam.
Bentuk-bentuk gambarnya dipengaruhi oleh imajinasi dan pengamatan pembuatnya.
Contoh, lukisan hewan dan telapak tangan di gua Leang-leang, Sulawesi Selatan.
Pendidikan masa Hindu Budha
·
Ada
misi penyiaran Hindu Budha yang disebut Dharmaduta pada abad 2 M.
·
Bukti:
Patung Budha di Sempaga (Sulsel), Jember, Bukit Si guntang (Sumsel), ciri arca
: Langgam Amarawati (India selatan bagian timur/ koromandel 2-5M).
·
Patung
Budha di kota bangun (kutai, kaltim) arca: Langgam Gandara (India Utara)
·
Kitab
Silpasastra adalah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk
melaksanakan pembuatan arca dan bangunan.
·
Sistem
pengetahuan : Dikenalnya sistem kalender berdasarkan tahun saka dan penulisan
tahun saka dengan menggunakan candrasangkala.
·
Kemajuan
di bidang pendidikan yang berhasil dikembangkan Sriwijaya bukanlah suatu hasil
perkembangan dalam waktu yang singkat tetapi sejak awal pendirian Sriwijaya,
raja Sriwijaya selalu tampil sebagai pelindung agama dan penganut agama yang
taat.
·
Sebagai
penganut yang taat maka raja Sriwijaya juga memperhatikan kelestarian
lingkungannya (seperti yang tertera dalam prasasti Talang Tuo) dengan tujuan
untuk meningkatkan kemakmuran rakyatnya.
·
Hasil
sastra tersebut , selain itu ada kitab Hariwangsa dan Gatotkacasraya yang
ditulis Mpu Panuluh pada masa Jayabaya , kitab Simaradahana karya Mpu Darmaja ,
kitab Lubdaka dan Wertasancaya.
·
Mulai
mengenal membaca dan menulis .
·
Digunakan
sanskerta dan huruf pallawa yang hanya boleh dipakai oleh pendeta dan
bangsawan. Bahasa kawi, Jawa kuno, Bali kuno adalah turunan sanskerta .
·
Pendidikan
berasrama (ashram) dan didirikan sekolah-sekolah khusus Hindu Budha.
·
Empu
Sedah dan Panuluh (Bharatayudha)
·
Empu
Kanwa (Arjuna Wiwaha)
·
Empu
Dharmaja (Smaradana)
·
Empu
Prapanca (Negarakertagama)
·
Empu
Tantular (Sutasoma)
·
Pendidikan
kasih sayang, kedamaian dan saling menghargai sesame manusia.
·
Hubungan
dagang.
·
Dikenal
di Pasraman
·
Mengenal
Ziarah
·
Sriwijaya:
Dharmakirti, Sakyakirti, Dharmapala.
Pendidikan Masa
Islam
·
Pada
abad ke-13 Islam masuk ke Indonesia. Kerajaan Islam pertama di Jawa yaitu
Demak. Sedangkan di Aceh ada Samudra Pasai, di Sulawesi ada Gowa dengan rajanya
Allaudin, dan di daerah Maluku ada kesultanan Ternate.
·
Tujuan
pendidikan pada masa Islam pada saat itu adalah mengabdi sepenuhnya kepada
Allah Swt. dan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Saw (Alquran dan Assunnah)
(Mudyaharjo. 2001. 223).
·
Sistem
belajar ini dengan waktu yang tidak ditentukan atau lama belajarnya tidak
ditentukan, sangat tergantung pada kemampuan, kerajinan, dan kemauan anak.
Karena itu belajar tidak dipungut biaya. Hal ini berlangsung samapi masuknya
budaya Barat.
Pendidikan Masa Kolonial Belanda
·
Pada
tahun 1596 Belanda datang pertama kali ke Indonesia dengan menginjakan kakinya
di Banten yang dipimpin oleh Cornelis De Houtman.
·
Misi
pertamanya berdagang dengan menyusuri pantai Jawa hingga sampai ke Maluku.
·
Untuk
lebih memperkuat kedudukan Belanda di Indonesia, mereka mendirikan
sekolah-sekolah untuk anak-anak pribumi.
·
Secara
umum penyelenggaraan pendidikan pada masa kolonial Belanda cenderung membiarkan
terselenggaranya pendidikan Islam tradisional serta membantu mendirikan
beberapa madrasah-madrasah.
·
Selain
itu mereka juga mendirikan sekolah Zending (Misionaris) yang bertujuan untuk
menyebarkan agama Kristen di Nusantara.
Pendidikan Masa Kolonial Jepang
·
Indonesia
menjadi negara jajahan jepang dari tahun 1942 hingga 1945
·
Pendidikan
pada masa itu berfokus kepada pembentukan tentara yang siap membantu Jepang
dalam perang Asia Timur Raya
·
Sekolah-sekolah
peninggalan zaman Belanda misalnya Sekolah Rendah (Lagere Onderwij)
diganti Sekolah Rakyat (Kokumin Gakho) terbuka untuk semua penduduk
dengan lama pendidikan selama enam tahun.
·
Perhatian
Jepang pada pendidikan sangat besar, hal ini dibuktikan dengan Pendidikan
sekolah guru 2 tahun (Sato Sikan Gakho), sekolah guru 4 tahun ((Guto
Sikan Gakho), Sekolah guru 6 tahun (Koto Sikan Gakho).
Pembinaan guru dilakukan dnegan indoktrinasi mental ideologis Hakko Ichi-u
untuk kemakmuran bersama Asia Raya, latihan militer, olahraga, dan lagu Jepang.
Pendidikan Masa Awal Kemerdekaan
1945-1950
·
Badan
Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP) Mengusulkan perlunya
pembaharuan di bidang pendidikan.
·
Atas
usulan S. Mangunsaskoro akhirnya dibentuk pendidikan masyarakat yang bertujuan
membangun masyarakat adil, makmur berdasarkan pancasila. Untuk mencapai tujuan
ini sekolah harus menggunakan metode belajar.
·
Menteri
pendidikan pengajaran dan kebudayaan membentuk panitia penyelidik pengajaran
yang dipimpin oleh Ki Hajar Dewantara dengan tugas:
1)
Merencanakan
struktur pengajaran model baru.
2)
Menetapkan
bahan pengajaran dengan menimbang keperluan praktis.
3)
Menyiapkan
rencana pelajaran setiap sekolah dan setiap sekolah.
·
Pemerintah
harus menambah gedung sekolah, karena gedung sekolah hancur akibat perang.
·
Menetapkan
kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan pengajaran nasional.
Pendidikan Masa Demokrasi Liberal
1950-1959
1.
Penyelenggara
Pendidikan
·
Dikeluarkan
PP no.65 tn. 1951 tentang penyerahan sebagai urusan pemerintah pusat ke
provinsi termasuk urusan pendidikan pengajaran dan kebudayaan.
·
Dengan
PP tersebut provinsi memiliki kewajiban:
v Mendirikan sekolah rendah kecuali sekolah rakyat latihan.
v Memberikan subsidi kepada partikelir
v Mata pelajaran agama diberikan menurut agamanya, dimulai nya kelas
IV
v Guru agama diangkat menteri agama atas usulan instansi agama yang
berkepentingan.
2.
Partisipasi
pendidikan swasta
·
Sejak
1951 sekolah swasta yang bercirikan agama banyak bermunculan.
·
MPPK
(majelis pusat pendidikan kristen)
·
Madrasah
Ibtidaiyah, Aliyah, Tsanawiyah, mualimin.
·
Taman
siswa
Pendidikan Demokrasi Terpimpin
1959-1965
1.
Pendidikan
Nasional Indonesia
·
adalah
pendidikan yang membina bangsa Indonesia yang berpancasila dan melaksanakan UUD
’45, sosialisme Indonesia, demokrasi terpimpin, kepribadian Indonesia, dan
merealisir ketiga kerangka tujuan revolusi Indonesia sesuai dengan manipol
yaitu membentuk NKRI berwilayah sabang sampai merauke , menyelenggaran suatu
masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur lahir batin, melenyapkan
kolonialisme, mengusahakan susunan dunia baru tanpa penajajahan , penindasan,
menuju kearah perdamaian, persahabatan internasional yang sejati dan abadi.
2.
Konsep
Struktur Persekolahan
·
Taman
kanak-kanak, terdiri dari TK bagian A (anak umur 4 tahun) dan TK bagian B (anak
umur 5 tahun)
·
Sekolah
Dasar yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang memberikan dasar-dasar
pengetahuan dan kecakapan untuk melanjutkan
pendidikan ke SMP , juga meletakan dasar bagi pembinaan warga negara sebagai makhluk sosialis,
peletak dasar bagi pembangunan kehidupan
bangsa dengan menjadikan SD sebagai lembaga pendidikan yang lengkap,
fungsional dan ilmiah.
Pendidikan Masa Orde Baru
Tahun 1966-1969
·
Orba
dimulai setelah penumpasan G30 S/PKI tahun 1965. Memiliki tujuan seabagai
berikut.
a.
Penyelenggaraan
pendidikan.
b.
Pelaksana
Utama Departemen
c.
Penyempurnaan
Kurikulum SD, SMP, SMA
Tahun 1970-1994
·
Tap
MPR-RI No. IV/MPR/1973, Membentuk manusia pembangunan , ber-pancasila, sehat
jasmani rohani, berpengatahuan, trampil, tanggung jawab, sikap demokratis,
kecerdasan tinggi, budi pekerti luhur, mencintai bangsanya dan semua manusia
seperti termaktub dalam UUD 1945
·
UU
No.2/1989 tentang SISDIKNAS berlaku sejak 27 Maret 1989. Pendidikan bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa, kepribadian mantap, mandiri, tanggung jawab,
kemasyarakatan & kebangsaan.
Pendidikan 1995-1999
1.
Tujuan
dan dasar pendidikan
a)
Seperti
termuat dalam UU No. 2/1989, bahwa pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
b)
Tujuan,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,
yaitu manusia yang beriman & bertakwa, berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani
rohani, kepribadian mantap, mandiri dan tanggung jawab.
2.
Penyelenggaraan
Pendidikan
3. Pembangunan
pendidikan menekankan pada pengembangan SDM yang mampu menjawab tantangan masa
depan
4.
Perluasan
kesempatan belajar
5.
Usaha
yang dilakukan untuk peningkatan mutu pendidikan
6.
Masa
yang dihadapi
7.
Upaya
mengatasi permasalahan.
SUMBER:Materi kuliah pendidikan sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Siliwangi , Dosen: Zulfi Miftahudin, S.Pd., M.Pd.
SUMBER:Materi kuliah pendidikan sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Siliwangi , Dosen: Zulfi Miftahudin, S.Pd., M.Pd.
Komentar
Posting Komentar