JEJAK DI/TII DI BOJONGGAMBIR, TASIKAMALAYA??? SADISKAH???


JEJAK DI/TII DI BOJONGGAMBIR??? SADISKAH???


PART I
Tulisan ini saya buat bukan untuk mengulik luka lama yang membekas di hati, tapi untuk sekedar mempelajari masa lalu agar gak terulang kembali. Dimana sekarang paham paham dari luar seperti HTI yang menghendaki NKRI di ganti Khilafah masih menggentayangi.

peta kab. tasikmalaya 
sc: turkeyvisit.com



AWAL MULA DI/TII di Tasik???
DI/TII muncul pertama kali di Ci Sayong Tasikmalaya (februari 1948) karna sang pemimpin DI (Kartosuwiryo) kecewa berat terhadap Soekarno yang pergi meninggalkan jawa barat akibat perjanjian Renvile. Lalu setelah Belanda menginvasi dan menangkap Soekarno di Yogya, Kartosuwiryo beranggapan bahwa NKRI sudah mati. Lalu di bentuklah DI/TII.



Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo
sc: 1001 indonesia



Kartosuwiryo menginginkan suatu Negara yang berdasarkan ideologi dan syariat islam bukan ideology dan bentuk republik yang selama ini di perjuangkan oleh soekarno. Jikalau di tarik kebelakang sebenarnya Kartosuwiryo pada tanggal 15 agustus 1945 sudah membuat text proklamasi kemerdekaan Negara islam Indonesia, tetapi Karto tidak pede karna sadar diri bahwa dirinya tidak sepopuler Soekarno. Akhirnya Soekarno lah yang memprolamasikan kemerdekaan RI pada 17 agustus 1945.


RESPON RAKYAT
Mendapati pemimpin RI telah kuat kembali dan ada tawaran masuk DI, rakyat sangat galau, karna harus milih satu diantara 2, gabung dengan DI atau tetap setia terhadap RI. Konsekuensinya apa? Kalo gabung dengan DI bakal di habisi TNI, kalau setia pada RI akan di habisi gerombolan DI. Otomatis rakyat terpecah ada yang masih setia ke RI ada yang bergabung ke DI. Nah dari sini lah cerita di mulai.
Orang yang pro ke RI itu masuk OKD (Operasi Keamanan Desa), hansip kalo sekarang. Nah rakyat yang masuk DI bertransfortasi menjadi goromolan DI yang dilatih dan dipersenjatai. Tapi, banyak rakyat yang masih bingung karna gak bisa membedakan mana yang baik mana yang jahat, mereka akhirnya selalui di curigai baik itu oleh orang pro RI maupun yang pro DI .

AWAL DUEL INDONESIA VS DARUL ISLAM

Bentrokan senjata pertama kali terjadi (25 januari 1949) dimana divisi Siliwangi yang dipimpin mayor Utarja ,mau balik ke Jawa Barat. Sialnya divisi Siliwangi ini melewati wilayah DI di Priangan Timur, maka terjadilah dar-der-dor mereka baku hantam menggunakan senapan. Setelah peristiwa itulah RI berunding dengan DI dan hasilnya DI keukeuh ingin jadi wilayah yang berdaulat. Coz terjadi gerakan penumpasan dan perang tidak bisa terelakan.

PENUTURAN SAKSI MATA

Pada November 1957, Ketika malam sedang sunyi dan katak sedang bernyanyi, para gerombolan DI datang menghantui. Mereka membawa senapan, bedog , samurai bermaksud untuk meminta beras dan kekayaan rakyat untu logistic mereka. di susurilah setiap rumah, dimana para lelaki disiksa, di bacok, di tembak  langsung di tempat. para wanitanya dinodai dengan di mejikuhibiniu lalu setelah gerombolan puas , para wanita itu di siksa dan di bunuh juga. Anak anak juga tak luput jadi korban, mereka di bacok sampe ada yang tangannya putus dll.Tapi alhamdulilah ayah saya merupakan salah satu anak yang selamat waktu itu. Setelah membunuh para penduduk kampung,para  gerombolan langsung membakar rumah" penduduk itu. Waktu itu banyak sekali anak anak yang kehilangan orang tuanya, suami yang kehilangan istrinya dan istri yang kehilangan suaminya.  intinya seluruh penduduk kampung di Bojonggambir sangat menderita lahir dan batin


“Jikalau malam hari  ada suara terompet, itu menandakan bahwa telah datang goromolan DI dari timur menyusuri pegunungan dan selokan di sekitaran luar kampung Ciganasoli, masyarakat sangat ketakutan dan langsung mengubur semua harta yang di miliki.Setelah itu mereka bersembunyi baik itu ke sawah, ke sungai ke danau ke kebun dll.Bila sudah ada suara pentungan maka sudah dipastikan bahwa gerombolan DI sudah perg kea rah Bongas” tutur ayah saya.


map bojonggambir (garis merah) 
sc: google map


salah satu jalan yang dilintasi gerombolan DI/TII
sc: salimwrite.com


Ayah saya sengaja saya tanyai karna merupakan salah satu sakti tragedi kebrutalan DI. Beliau lahir tahun 1952, waktu itu ayah saya masih berusia 4-5 tahun, melihat dan menyaksikan gerombolan DI yang berbadan tegap, berambut panjang sepundak, membawa senapan yang merese sebut sebagai dorlok waktu itu. Para gerombolan itu akan membunuh setiap orang yang di temui baik itu sedang di masjid, atau di rumah.Karna mereka sudah terdokrin bahwa walaupun rakyat islam, yang di luar kelompok mereka adalah Kafir dan wajib di bunuh .


salah satu makam pejuang yang di bunuh DI.TII
sc: salimwrite.com


KESIMPULAN
Ketika ingin merubah suatu ideologi di suatu Negara pasti bakal terjadi perang dan korban yang paling menderita adalah rakyat yang tak berdosa khususnya wanita dan anak-anak. Sealalu saja ada penghianat yang memanfaatkan terjadi perang .  Itu lah yang terjadi di Bojonggambir masa awal kemerdekaan dulu. Maka dari itu mari kita jaga ideologi pancasila. Mari kita mewujudkan visi 2045 indonesia yang maju, damai dan sejahtera J

Tulisan ini masih tahap pengembangan dan saya masih mencari saksi mata untuk di wawancarai terutama yang dari mantan DI dan OKD.

Sumber buku : Sejarah Nasional Indonesia 6 (2008) hal. 360-362,


SNI 6

Sumber Sekunder: Wawancara langsung dengan saksi mata. Untuk rekamannya nanti bakal saya upload di youtube kalau ada sinyal. :)

Sumber web : dapat di baca di sini juga ceritanya hampir mirip
ini ada satu lagi tentang pageur ageung yang menjadi pagar betis menumpus DI


Komentar

Posting Komentar